Minggu, 19 Mei 2013


Hewan Mamalia (DOMBA)
Gambar 1.1
Domba


A.Morfologi
Domba  atau  biri-biri (Ovis)  adalah  ruminasia (hewan pemamah biak) . Ciri  yang biasa kita  lihat  pada  Domba  yaitu  pada  rambut tebal  di bagian tubuhnya, memiliki daun telinga, berkaki 4, memiliki kelenjar susu pada betina. Keberagaman jenis domba membuatnya memiliki ciri khas masing-masing,  di Indonesia saja ada jenis Domba yang tidak memiliki  tanduk  seperti  Domba texel Wonosobo (Dombos), Domba  Batur  Banjarnegara (Domas), dan yang memiliki tanduk seperti Domba Ekor Tipis (Domba Gembel) , domba Garut (Domba Priangan).
Ciri-ciri umum pada domba yaitu, sebagai berikut:
1. Tubuhnya tertutup rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas maupun dingin.
2.  Pada betina terdapat kelenjar mammae (glandula mammae) yang tumbuh baik.
3.     Mempunyai cuping telinga.
4.  Gigi umumnya terbagi menjadi empat tipe yaitu gigi seri, gigi taring, gigi remolar, dan gigi molar.
5.     Memiliki kuku yang berjumlah genap pada masing-masing kaki.
6.     Berkaki empat

Gambar 1.2
Morfologi domba


Keterangan :
1.     nares interior(hidung)
2.     rima oris(mulut)
3.     organom visus(mata)
4.     kaki depan
5.     daun telinga(auriculae)
6.     kaki belakang
7.     truncus
8.     caudal

B.Anatomi
          Kerangka  Domba
Kerangka domba meliputi Mandible, Maxilla, Nasal, Lacrimal, Occipital, Atlas, Coracoid Prosses, Cervical Vertebrae, Cartilage of Spinosus Prosses, Spinosus Prosses, Lumbar Vertebrae, SacralVertebrae, Ilium, Ischium, Pubis, Coccygeal, Femur, phalanges, Tibia, Tarsus, Metatarsus, Humerus, Stifle Join, Olecanon Prosses, Radius, ulna, Carpus, Metacarpus, dan Digiti.
Menurut Sisson (1953),Kerangka bagian depan domba tersusun oleh mandible, maxilla, coranoid prosses, nasal, lacrima, occipital, atlas, dan cervical vertebrae. Bagian kerangka belakang terdapat tulang kemaluan yaitu ilium, ischiuman, pubis. Selain itu juga terdapat tulang sacral, lumbar dan cocygeal yang menjadi tulang ekor pada domba. Tulang yang menyusun kerangka kaki depan domba adalah humerus, stifle join, olecanon processus, ulna, dan radius. Kerangka kaki belakang tersusun oleh tulang-tulang seperti Femur, patella, tibia, tarsus, metatarsus, phalanges, dan digiti.
Gambar 1.3
Struktur rangka domba


•          Perototan Domba
Otot-otot domba meliputi transverse prosses of cervical vertebrae, supraspinatus, infrapinatus, bisep brachii, trisep brachii, serratus ventralis, pectoralis, flexor carpii radialis,extensor carpii radialis, flexor carpii ulnaris, trapesius, lattimus dorsi, intercostae intema, longisimus dorsis, tensor vsciala, gluteus medius, semi tendinosus, biseb femuris, trisep femuris, semi membranous, gracialis, obligus abdominus externus, flank, lateral condycle of tibia, tendo achiles.        

•          Jaringan
Pengamatan jaringan dapat dilakukan dengan cara histologi. Jaringan-jaringan yang diamati meliputi insula pankreatica,ren,textus muscularis strictus cardiacus, linguar, dan hepar.

C.Sistem Gerak
Pada mamalia memiliki dua pasang alat gerak dengan bermacam-macam bentuk untuk berjalan, memegang, memanjat, berenang, tergantung speciesnya, pada domba, anggota geraknya berfungsi untuk berjalan dan berlari walaupun tak secepat hewan karnivora yang hidup di darat, seperti harimau, cheetah, singa, dll.
Padajari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak. Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
Sistem gerak pada Domba terdiri dari 4 kaki ,yaitu dua kaki depan dan dua kaki belakang, domba tidak memiliki cakar, hanya kuku.

D. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada domba sama dengan system pencernaan pada hewan mamalia lain secara umumnya. Alat-alat pencernaan pada domba adalah sebagai berikut:
1.     Mulut
2.     kerongkongan
3.     Rumen
4.     Retikulum
5.     Omasum
6.     Abomasum
7.     Small intestinum(intestinum/usus halus),  large intestinum(colon)
Lambung padamamaliakhusunyadomba terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen (perut besar), retikulum(perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam), dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali (kedua kali). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan peragian (fermentasi).
Saat mereka makan rumput, maka makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke  retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar disebut bolus.Saat Domba/rumansiaberada di kandangnya, bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut, makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke omasum.
Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya, dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim selulase yang akan menghancurkan selulosa.
Gambar 1.4
Sistem pencernaan





E.SistemEkresi
Sistem ekresi berawal dari ginjal , ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih mengeluarkan uretra yang akan mengeluarkan urin melalui saluran urin. Domba dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka.  Domba memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.

Gambar 1.5
Bagian-bagian ginjal



F.Sistempernapasan
Domba bernapas dengan paru-paru sama dengan hewan mamalia lain, yang masing-masing terletak pada ruang pleura yang terpisah. Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara.
Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).
Gambar 1.6
Paru-paru mamalia



G.SistemSirkulasi
Jantung berbilik empat pada Domba mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit systemic dan pulmoner). Pengiriman oksigen keseluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile.
Sebagai hewan endotermik, Domba memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebrata lain dengan ukuran tubuh yang sama.


Gambar 1.7
Sirkulasi darah mamalia

Gambar 1.8
Jantung Mamalia


H. Sistem Reproduksi
Pada mamalia kelamin lubang genital dan anus terpisah, pada hewan jantan memiliki alat oputasi berupa penis kemudian testis menghasilkan spermatogoid, sperma dan ovum bertemu sehingga terjadilah pembuahan . Hewan mammalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis hewannya, pada domba lama kehamilan sekitar 141 sampai 159 hari. Domba mengalami fase birahi sekitar 30 jam. Berdasarkan cara reproduksi dan perkembangan fetusnya, beberapa mammalia memiliki tingkatan-tingkatan dari yang rendah sampai yang tinggi,
PadaDomba, zygot yang berkembang menjadi embrio dan kemudian tumbuh menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang lebih lama. Sistem sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang mengangkut nutrisi dari tubuh induknya.

I.SistemEndokrin
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntua dalah kelenjar yang mengirimkan hasils ekresinya langsung kedalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon. Beberapa dari organ endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal) disamping itu juga ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormon ganda misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.
FUNGSI KELENJAR ENDOKRIN
1.    Menghasilkan hormon-hormon yang dialirkan kedalam darah yang diperlukan oleh jaringan-jaringan dalam tubuh tertentu.
2.     Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh.
3.     Merangsang aktifitas kelenjar tubuh.
4.     Merangsang pertumbuhan jaringan.
5.     Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan ab­sorpsi glukosa pada usushalus.
6.     Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, vitamin, mineral dan air.




Gambar 1.9
Kelenjar-kelenjar pada mamalia

J.SistemKoordinasi
Sistem koordinasi merupakan system saraf (pengatur tubuh) berupa penghantar impuls saraf ke susunan saraf pusat, pemprosesan impuls saraf dan perintah untuk membertanggapan ransangan atau sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi.
 Sistem koordinasi pada hewan meliputi sistem saraf beserta indera dan sistem endokrin (hormon). Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini tidak dimiliki tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda, semakin tinggi tingkatan hewan semakin kompleks sistem sarafnya.

Gambar 1.10
Sistem Saraf pada mamalia





Gambar 1.11
Otak mamalia






K.klasifikasi
Gambar 1.12
Domba

·       Kingdom           :  Animalia
·       Phylum              :  Chordata
·       Subphylum        :  Vertebrata
·       Class                  :  Mammalia
·       Ordo                  :  Artiodactyla
·       Family               :  Bovidae
·       Subfamily          :  Capricanae
·       Genus                :  Ovis
·       Species               :  Ovis ammon, Ovis musimon, Ovis vigner